Thursday, June 16, 2016

Perang Pesan Struktural

Perang Pesan Struktural. Perang ini menandakan bahwa ada kompetisi yang menyehatkan antar media massa. Perang yang menimbulkan berbagai kemenangan dan juga tentunya, kekalahan. Namun, perang ini bukanlah berdasarkan senjata yang nyata terlihat melainkan pesan struktural. Pesan struktural adalah pesan yang membangun. Sesuatu yang diciptakan berdasarkan persetujuan di balik sebuah media. Dan tentunya, penekanannya juga ditentukan dari pesan struktural itu. Menurut Lacan, pesan-pesan itu merupakan proses simbolisasi dalam dunia alam bawah sadar. Yang dimana sang korban secara tak sengaja merekam apa yang dikatakan media tersebut. Misalnya iklan, yang paling sangat menonjol yaitu merek air minum seperti, ada abua. Ini sangat terlihat konyol dalam proses pengiklanan. Akan tetapi, itu sangat berarti dalam hal promosi dan tentunya, yang tak kalah penting, persaingan antar produk. Pada kenyataannya, setiap sang penulis ingin membeli air mineral gelas, selalu terdengar di benak sang penulis (wkwkwkwk). Dan anehnya lagi, bukan hanya itu bahkan setiap orang yang ingin membeli air mineral gelas, air gelasnya berganti dengan nama merek itu.
Itu adalah salah satu yang terjadi di media iklan, lalu bagaimana dengan media politik. Misalnya, media tv 1 itu membahas kecondongannya tentang media tv 2, dan tv 2 tentunya juga akan membahas tv 1 atas kepentingan partai merah dan biru. 
Pesan struktural ini seakan-akan sebagai sebuah ajang pencari kebenaran. Kebenaran manakah yang benar, tentunya ini sangat simbolis dan sangat jauh dari konteksnya. Pesan iklan, pesan politik merupakan sebuah pesan yang sangat begitu struktural. Dan begitu jauh dari pada kenyataannya. Bisa dikatakan sebagai cermin yang retak. 
Tak bisa dipungkiri, dunia media begitu berat untuk dipercayai, sehingga makna sosialnya pun telah hilang. Pada dasarnya, media harus membawakan berita yang nyata, bukan dengan kepentingan tersendiri. Sturuktural bahasa menekankan sebuah makna baru. Dengan begitu apa yang dikatakan Lacan benar, makna sebenarnya tidak stabil tapi begitu ditekankan, sehingga stabil. 
Ada satu hal yang membuat penulis tertarik dengan apa yang terjadi di era plato. Plato sangat melarang penyebaran cerita-cerita homerus yang begitu heroik dan vulgar. Mengapa vulgar? ini disebabkan ketika para dewa setelah berperang mereka melakukan banyak hal yang sangat mesum dah bahkan lebih dari itu. Plato sendiri sadar akan hal itu dan melarang penyebaran cerita-cerita homerus. Ini juga demi kepentingan masyarakat yang dia ingin bentuk. 

Bagaimana pendapat agan?

Apakah agan pro dengan pesan struktural ini? ataukah sebaliknya?

No comments:

Post a Comment